8 Sifat Kepemimpinan Hastabrata

8 Sifat Kepemimpinan Hastabrata

Dalam dunia pertunjukan wayang, terdapat ajaran kepemimpinan yang kaya akan nilai humaniora. Kekuasaan dianggap sebagai sesuatu yang diimpikan banyak orang. Kekuasaan memang memberikan kehormatan dan prestise, namun harus diingat bahwa ini hanya satu sisi saja. Sisi lain dari kekuasaan adalah tanggung jawab besar yang harus diterima. Oleh karena itu, tidak semua orang mampu memegang kekuasaan dengan baik.

Sebagai pemimpin, kekuasaan harus digunakan untuk memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat. Sayangnya, banyak pemimpin yang lupa akan tanggung jawabnya dan hanya memikirkan kepentingan pribadi setelah memegang kekuasaan. Ini menyebabkan banyak orang merasa bebas dan tidak tergantikan."

Sifat Kepemimpinan Hasta Brata

Untuk menjadi pemimpin yang dicari-cari, para pemimpin harus memiliki sifat kepemimpinan Hasta Brata. Kata "Hasta" memiliki delapan pengertian, sedangkan "Brata" berarti perilaku atau sifat. Sifat kepemimpinan ini pertama kali diterapkan oleh Sri Rama saat ia memilih Wibisana sebagai raja Alengka dalam cerita Ramayana oleh Valmiki. Delapan sifat kepemimpinan tersebut adalah:

Sifat Matahari. Pemimpin harus mampu memberikan motivasi, semangat, dan kekuatan bagi bawahannya.

Sifat Bulan. Pemimpin harus menyenangkan, menarik perhatian dan memberikan terang dalam kegelapan bagi bawahannya.

Sifat Bintang. Pemimpin harus memberikan petunjuk, arahan, dan bimbingan bagi bawahannya untuk menyelesaikan tugas dengan baik.

Sifat Angin. Pemimpin harus bertindak cermat dan teliti dan tidak segan untuk turun langsung ke lapangan untuk mengetahui situasi sebenarnya.

Sifat Api. Pemimpin harus tegas dan adil, memiliki prinsip yang konsisten dan mampu mengendalikan emosinya.

Sifat Mendung. Pemimpin harus memiliki kewibawaan dengan berbuat jujur, terbuka, dan program yang bermanfaat bagi bawahannya.

Sifat Samudra. Pemimpin harus memiliki pandangan yang luas, merata, mampu menerima berbagai masalah dan tidak diskriminatif. Pemimpin harus memiliki jiwa yang besar dan mau memaafkan kesalahan orang lain.

Sifat Gunung. Pemimpin harus memiliki stabilitas dan kokoh seperti gunung, memegang teguh prinsip dan memimpin dengan tanggung jawab.

Ajaran Hasta Brata dan ungkapan Jawa seperti sabda pandhita ratu dan berbudi bawalaksana memberikan panduan bagi para pemimpin dalam menjalankan kinerjanya. Konsep konsistensi dan tata nilai yang tertuang dalam ajaran tersebut bisa menjadi pegangan bagi para pemimpin dalam memimpin dengan baik dan memberikan teladan moral bagi anak buahnya. Ajaran filosofis kebudayaan Jawa dapat diinterpretasikan sebagai sumber ajaran moral untuk para pemimpin dalam menjalankan amanah mereka."

Di cerita pewayangan ajaran astabrata tedapat di Lakon Wahyu Makuta Rama yang dapat kamu baca dengan lebih lengkap

You may like these posts