Cerita Wayang Lakon Semar Gugat

Cerita Wayang Lakon Semar Gugat

Lakon "Semar Gugat" dibawakan oleh dua dalang kondang, yaitu Asep Sunandar Sunarya dari Dalang Wayang Golek Sunda dan Ki Manteb (Oye) Sudarsono dari Dalang Wayang Kulit Jawa yang terkenal.

Cerita Wayang Lakon Semar Gugat

Amarta diguncang oleh prahara bencana alam berupa banjir bandang, yang menyebabkan penderitaan yang sangat besar bagi rakyatnya. Namun, kejadian ini juga merupakan kritik terhadap pemerintah, yang tidak adil terhadap rakyatnya. Di mana, agama digunakan sebagai alat untuk adu domba, korupsi merajalela, dan wakil rakyat bersikap foya-foya.

Semar Menggugat para pemimpin bangsa untuk membantu rakyat dan memikirkan persatuan bangsanya, bukan hanya mementingkan kekuasaan. Namun, harapan tersebut tidak dapat terlaksana karena Semar Menggugat ke Astina, di mana para pejabatnya justru merasa senang dengan bencana yang menimpa Amarta. Rasa sosialisme yang dulunya ada di Astina telah hilang, dan justru dimanfaatkan untuk memenangkan kekuasaan.

Hal ini merupakan gambaran hilangnya nasionalisme dan sosialisme bangsa, di mana para pemimpin hanya memikirkan uang dan keuntungan pribadi. Mereka bahkan tidak segan memamerkan kekayaan hasil korupsinya di tengah rakyat yang menderita.

Wakil rakyat seharusnya berjuang untuk membela rakyat yang mereka wakili. Namun, kenyataannya mereka lebih sibuk dengan pertengkaran di sidang menggunakan otot, bukan otak, karena mereka hanya memikirkan komisi yang akan mereka terima jika menyetujui undang-undang yang bukan dibuat oleh mereka sendiri.

Wakil rakyat mendapatkan berbagai fasilitas negara dan gaji yang sangat tinggi, ditambah dengan berbagai tunjangan pribadi. Namun, mereka masih menerima komisi meskipun pekerjaannya hanya tidur di kursi dan terlelap dalam mimpi.

Pejabat yang berlagak hebat sebenarnya tidak pernah memenuhi janjinya, dan tak pernah berbuat apa-apa untuk rakyat. Sejatinya, mereka hanyalah penjahat yang mengambil uang negara, yaitu uang rakyat.

You may like these posts